Resolusi 2020 apa?

Masih sama seperti dulu, membantu orang-orang untuk mewujudkan rumah impiannya. tentunya bisa cash, cash bertahap, dan KPR.

tahun 2019 lebih mengandalkan pemasaran via OLX dan Marketplace fb. Lumayan cukup ampuh. dua gambar rumah di bawah ini adalah iklan rumah saya d marketplace fb. Lumayan meski gratisan, jangkauannya luas, responnya luar biasa bikin jempol dan jari2 pegel,hehehe

Klo OLX, jangan ditanya lagi. klo mau lebih maksimal, beli aja yg Berbayar.

Strategi pemasaran di tahun 2020 saya sudah menetapkan harus ada perubahan. mengapa? karena agar lebih luas lagi jangkauannya untuk membantu orang-orang mewujudkan rumah impiannya.

Tahun 2020 saatnya saya meski naik level, main Fb dan Ig ads. Insya Allah siap menginvestasikan pikiran, uang, dan waktu. Semoga resolusi 2020 saya terwujud, Allahumma Aamiin.

Cara Panen Duit Puluhan Jutaan dari Instagram Secara Organik

Menjelang jam 9 malam, mata dah 5 watt. Seharian abis ngawas PAS di sekolah dari jam 7 pagi sampai 1 siang, lalu tidur siang dulu ampe sore. Badan terasa seger, meski perut demo terus. Maklum puasa pertama kalinya bikin badan lemes,hehehe

Sorenya dilanjutkan kegiatan sampingan, seperti ngeiklan di FB, OLX, sama IG. Tadi pas ngawas, keingetan pengen nulis tentang cara dapat duit puluhan juta dari IG.

Saya pribadi udah kenal dengan pak I***  pemilik akun IG rumah********** dengan 50ribu followers. Sama-sama aktif di komunitas Property, saya pun sempat jumpa pas kopdar di Lembang tahun 2017. Waktu itu saya baru masuk, masih ingat kata-kata ia pas di WAG,’jadikan IG itu penghasil uang’. Ia dah membuktikan, klo gak salah tahun 2017 aja omzet penjualan ia 7 Milyar lebih. Coba hitung 2% dari 7 M berapa? hehehe. Apalagi sekarang mungkin lebih gede.

Ahad kemarin saya memberanikan diri japri ia, ‘apakah ia banyak closing itu dari IG ads apa organik?

‘IG organik, insya Allah sedikit-sedikit menuju IG ads,’ jawabnya.

Dalam hati,’wow keren.’ kemudian saya tanyakan kembali apa saja tips-tipsnya biar closing terus dari IG?

‘Yg penting aktif tiap hari pak posting
Banyakin video juga,’ balasnya

Akhirnya saya mulai coba dan belajar terus cara meningkatkan penghasilan dari akun IG @inforumahkpr. Bismillah, insya Allah bisa.

Iman Munandar

Pendidik, Blogger, & Property Digital Marketer

Gak Daftar Tes CPNS

Hari ini saya mendapatkan ucapan selamat hari guru dari beberapan kawan dekat.

Memutuskan resign dari Perusahaan kemudian beralih jadi guru memang berat. Istri pun meninggalkan konveksinya yang dah lama dirintis sama temannya, terasa berat untuk ditinggalkan. Pindah dari Bandung ke kaki gunung Gede Pangrango pun sebenarnya berat juga. Terlalu banyak kenangan di Bandung.

Tapi itu sudah keputusan, beberapa kali hasil shalat istikharah jawabannya tetap mantap jadi guru.

Saya pribadi selalu ingat nasehat ayah mertua, “Hirupkeun sakola, insya Allah Rezeki mah bakal nuturkeun (hidupkan sekolah, insya Allah rezeki akan mengikuti).” Makanya saya sudah mantap tidak ikut tes CPNS tahun ini atau melamar pekerjaan lain.

Rezeki? Alhamdllh tempat tinggal sudah ada. Sekarang pun masih terus belajar menghasilkan uang dari internet. Meski sehari2 di sekolah, jualan rumah bisa online, belajar mengelola tim meski masih tertatih-tatih Alhamdulillah bisa online juga.

terima kasih kepada guru-guruku atas pengabdianmu untuk mendidik saya selama ini. Jasamu takkan terbalas

Selamat hari guru

Menuju 1000 Followers (IG @inforumahkpr)

Kemarin sy japri teman dekat soal bertambahnya follower akun IG @inforumahkpr (lagi pamer,hehehe)

“Follower sebanding jumlah pembli ga?”, tanya teman saya
saya jawab,”hahaha, belum lah..Closingan kbnykn dari fb sama olx”

dalam hati berdoa, semoga pecah telor dari IG besok.
malam2 ada beberapa konsumen ngejapri soal rumah di The Tamar. Saya jelaskan secara detail, hanya satu yg mau survei.

Tadi siang, abis dari kondangan. Admin The Tamar ngasih tau, bahwa buyer bernama h*** sudah booking NUP (nomor urut pesan).

Alhamdulillah berarti baru 1 closing dari IG, semoga lancar sampai akad.

meski agency Jago Pro yang saya kelola baru berjalan 7 bulan sekian, alhmdllh ada kemajuan meski belum sampai target.

cita-cita saya dari dulu memperbesar penghasilan sampingan, dimulai dari MLM, jualan eskrim, pisang keju, buka kantin mini, dan masih bertahan dan berjalan itu di property..

Saya pun Pernah Merasakan Dunia Terbalik

Pernah merasakan dunia terbalik? di mana peran ibu digantikan oleh ayahnya dalam mengasuh anak dan menjaganya.
Saya pernah, tapi dalam beberapa hal tentunya ada perbedaan antara saya dengan lakon-lakon dalam film,hehehe

2 minggu kemarin, istri saya betul-betul sibuk akreditasi TKnya. Mau tidak mau anak-anak bersama saya, dari pagi hingga sore kadang sampai larut malam. Gimana rasanya? capek banget. Sambil ngajar ngasuh dua bocil, terus waktu senggang yang sempit jualan properti dan melayani leads buyer.

Kekalahan ‘Asyik’, Sebuah Barter Politik yang Lebih Kecil Namun Seksi

Sebenarnya konten tulisan ini mau diposting sebelum Pilgub Jabar 27 Juni 2018. Namun karena ada pertimbangan lain ditahan dulu.

Beberapa hari sebelum pilkada serentak pada tanggal 27 Juni 2018, saya menyodorkan data hasil survei dari beberapa lembaga survei kepada seorang kawan dekat. Ternyata elektabilitas Asyik rendah, dan #2019Ganti Presiden tidak berpengaruh sama sekali.

Kisah Masuk Kristennya Waraqah bin Naufal

Oleh Iman Munandar

Di antara pembaca mungkin sudah kenal dengan nama Waraqah bin Naufal. Dalam berbagai buku Sirah Nabawiyah (Sejarah Nabi Muhammad Saw.) disebutkan, tatkala Rosulullah Saw. Pertama kalinya menerima wahyu dari malaikat Jibril, dan beliau masih belum yakin atas peristiwa tersebut (diutus sebagai Rosul), Istrinya tercinta Khadijah binti Khuwalid membawa beliau menghadap Waraqah.

Waraqah dikenal sebagai saudara sepupu Khadijah, seorang pemeluk kristen, dan mengetahui seluk beluk kitab Injil dan Taurat. Setelah Khadijah menceritakan kejadian yang dialami suaminya, Waraqah membenarkan bahwasanya Muhammad seorang Rosul Allah (utusan Allah). Itu sekilas yang saya ketahui tentang Waraqah.

Pernah Militant di PKS

Sebelum PKS terbentuk, saya sudah mengenal secara dekat dengan Partai Keadilan dari SD. Ustadz-ustadz itu di mana saya ikut terlibat dalam kegiatan pesantren kilat, TPA, dan ngaji lingkaran mempengaruhi pemikiran saya sampai saat ini.

Karena PK tidak lolos, maka berubahlah namanya menjadi Partai Keadilan Sejahtera. Waktu SMA ikut acara deklarasinya di Gasibu Bandung bersama keluarga saya tanpa kedua orang tua. Bahkan kemana-mana bangga memakai kaos PKS no 16 (Pemilu 2004), yang diidentikkan obat puyeng untuk mengobati masalah rumitnya politik Indonesia. Bersama teman-teman sekelas, berani bolos sekolah demi ikut kampanye pawai PKS ke Cirebon.

Pemilu 2009 pun auranya masih sama. Pernah bantu-bantu caleg DPR RI dapil 2 Jabar, dan kampanye bolak balik di Kab. Bandung dan Bandung Barat. Bersama seorang teman yang suka nongkrong di warung alm. ibu saya, saya ambil bambu dari kebun milik kakek, lalu pasang Bendera PKS yang paling besar dari bendera-bendera partai lain di kampung saya di Bandung Barat.

Kini bagaimana?

Kini saya sudah tidak berada di lingkaran PKS lagi di Tarbiyahnya. Karena memang sudah tidak cocok lagi dengan iklim PKS saat ini. Bukan berarti saya punya masalah di PKS. Tidak ada sama sekali. Tidak seperti FH. Karena memang dari dulu tidak pernah di struktur partai.

Karena saya sudah tidak lagi aktif di Tarbiyah dianggap termasuk orang-orang yang berjatuhan di Jalan Dakwah (ngutip dari bukunya Fathy Yakan)? Wallahu ‘alam, setiap orang punya persepsi masing-masing. Yang jelas hari ini saya disibukkan dengan mengajar anak-anak SMP dan menyiapkan mereka jadi orang yang berguna bagi agama dan bangsa. Karena kemajuan peradaban sebuah bangsa itu dari baiknya pendidikan. Selain itu, saya masih aktif menulis di Blog wartanusantara.id yang dikelola bareng teman.

*maaf baru nulis lagi, insya Allah akan nulis episode berikutnya

Ayat-Ayat Cinta

Saya tidak akan membahas kesimpulan isi novel A2C jilid 1&2, biarlah para pembaca dan penggemarnya bercerita sendiri. Coretan ini berfokus pada gambar di atas, novel Ayat Ayat Cinta 2 dah lumayan rusak. Artinya peminat novel ini lumayan banyak,hehehe

---

Novel Ayat Ayat Cinta jilid 2 ini lebih tebal daripada jilid pertama. Isinya sangat bagus dan menginspirasi.  Saya sendiri alhamdulillah sudah khatam bacanya.

Novel tersebut punya perpustakaan SMP Bina Utama. Peminat dari para siswanya lumayan tinggi walaupun lumayan tebal bagi kalangan anak-anak Smp. Saya pikir, inilah kehebatan penulisnya yang mampu merangkai kata-katanya memikat semua kalangan.

Pembinaan para pelajar di tengah arus globalisasi ini tidaklah mudah. Serangan budaya-budaya negatif ini sangat kuat pengaruhnya. Sehingga para pelajar lebih senang memilih hidup materialisme daripada menemukan jati dirinya. Bahkan tidak sedikit di kalangan pelajar tidak mengenal dirinya siapa dan untuk siapa dia berkarya.

Novel Ayat Ayat Cinta ini menjawab kebutuhan tersebut. Penulisnya mampu menghadirkan sosok ideal yang memiliki spirtualitas yg tinggi, wawasan yang luas, akhlak yang terpuji, dan mandiri secara ekonomi.

Ah andaikan yang jadi fahry itu saya, lalu yang jadi Aishanya siapa? Itu hanyalah khayalan,hehehe. Saya mengapresiasi penulis tersebut. Saya berharap dari novel2  tersebut dapat menggairahkan para pelajar untuk kehidupan yang baik dan bermanfaat.

Selesai di Gunung Gede Pangrango

Umar bin Khotob dan Ali bin Abi Thalib

Ketika Khalifah Abu Bakar as-Shidiq sakitnya semakin parah, beliau mengumpulkan para sahabat senior mengenai pergantian Khalifah penggantinya. Beliau merasa hidupnya takkan lama lagi, mesti harus ada pengganti dirinya. Dengan mantap beliau menginginkan Umar bin Khotob al-Faruq sebagai pengganti dirinya. Beliau meminta pendapat kepada para sahabat senior, mereka menolak usulan Khalifah Abu Bakar. Karena Umar bin Khotob sangat berbeda dengan Abu Bakar. Umar bin Khotob terkenal sebagai orang yang sangat keras, dan mudah meledak marah, walaupun memiliki hati yang baik dibalik itu semua. Mereka bertanya-tanya apakah mungkin kekhalifahan dipercayakan kepadanya? Tampangnya saja sangat menakutkan bagi anak-anak. Namun dalam keadaan kritis, Ali bin Abi Thalib melangkah maju untuk mendukung Umar bin khotob sebagai Khalifah pengganti Abu Bakar. Para sahabat pada waktu itu menerima kekhalifahan berada dalam tangan Umar bin Khotob.